Kaplet Roh Kudus disusun pada tahun 1892 oleh seorang biarawan Fransiskan Kamusin di Inggris sebagai sarana bagi umat beriman untuk menghormati Roh Kudus. Doa ini kemudian memperoleh persetujuan apostolik dari Paus Leo XIII pada tahun 1902. Kaplet ini dimaksudkan sebagai sarana untuk menghormati Roh Kudus, sama halnya dengan Doa Rosario yang oleh para rahib Dominikan dimaksudkan untuk menghormati Santa Perawan Maria Bunda Allah. Kaplet ini terdiri dari lima kelompok manik-manik, yang setiap kelompoknya masing-masing terdiri dari tujuh buah butir manik-manik. Dengan kata lain, masing-masing kelompok manik-manik ini mewakili misteri yang bila dijumlahkan ada sebanyak lima misteri. Bila semuanya dijumlahkan, maka terdapat tiga puluh lima butir manik-manik kecil dan dua belas butir manik-manik besar. "Doa ini sungguh teramat baik kita terapkan setiap hari, khususnya di masa Pekan Suci (Minggu Palma, Kamis Putih, Jumat Agung, Sabtu Sepi, Paskah, hingga Pentakosta)", t...
ini kritik :
ReplyDeletepostingan diatas gak jelas maunya apa,dan dari pemilihan kata dari bahasa inggrisnya juga aneh (Identities? established? succeded? o... mungkin bahasa enggres kali ya?). Mungkin karena dari awal emang udah gak jelas, maka kata2,frasa2,kalimat2 atau bahkan deskripsi2nya selanjutnya itu bikin tambah membingungkan. Eh ini sudah konfirmasi sama errik ato rama belum ya? ntar salah posting lagi lho...
khrisna
Um, oke,terima kasih untuk kritiknya. sebenarnya saya hanya ingin menampilkan logonya saja. Mungkin sebaiknya keterangannya saya hapus saja supaya tidak 'membingungkan' seperti yang Anda maksud :D
ReplyDeleteUntuk Bahasa Inggrisnya, itu sudah saya pelajari sesuai dengan grammar. Jadi kalau memang Grammarnya masih salah menurut anda. Mungkin Anda bisa memberikan perbaikannya langsung, seharusnya bagaimana yang benar. Terima kasih. :D
ReplyDeleteDy, saran saya pergunakanlah bahasa yang tepat. Tepat juga bisa indah berestetika ala sastra dan sastra justru bermain pada kata2 yang semakin dilupakan orang. Itu sebabnya Soekarno banyak menggali dari bahasa sansekerta. Kecenderungan sekarang orang berbahasa asing agar terlihat keren, padahal lingkup-lingkungannya masih satu bahasa. Persepsi orang atas dirimu bisa begitu.
ReplyDelete