Doa Rosario adalah doa yang sangat indah. Doa ini merupakan Devosi kepada Santa Perawan Maria Bunda Allah yang paling dikenal dan juga paling banyak didoakan oleh umat beragama Katolik di seluruh dunia. Seiring dengan perkembangan di dalam tradisi Gereja Katolik, maka doa ini pun menjadi bagian dalam Liturgi Gereja. Secara khusus, Doa Rosario didoakan setiap hari pada Bulan Mei (Bulan Maria) dan Bulan Oktober (Bulan Rosario) setiap tahunnya. Pada kalender liturgi pekan biasa, peristiwa-peristiwa suci yang didoakan adalah Peristiwa Gembira (Hari Senin dan Sabtu), Peristiwa Sedih (Hari Selasa dan Jumat), Peristiwa Mulia (Hari Rabu dan Minggu), serta Peristiwa Terang (Hari Kamis). Peristiwa Terang merupakan peristiwa terakhir, ditetapkan semasa Paus Yohanes Paulus II. Selama Masa Adven, Gereja menetapkan bahwa Peristiwa Rosario yang digunakan adalah Peristiwa Gembira. Selama Masa Prapaskah, peristiwa yang kita gunakan adalah Peristiwa Sedih. Selama Masa Paskah, maka peristiwa
keren... mantep bener nih :D
ReplyDeleteMasih cukup banyak kelemahan dari karya ini.
ReplyDeleteKelemahan-kelemahan tadi semakin nyata saat ujicoba untuk kumpul berkegiatan dan saat musim hujan.
1. Gagasan lantai papan kayu yag terlampau besar jelas gagal karena melengkung ditambah lagi menjebak air. Akhirnya harus diganti dengan keramik bekas. Untung papan2 kayu ini masih bisa digunakan untuk bagian lain rumah.
2. Penanganan stop kontak tidak seperti gagasan awal. Di lapangan terlalu fokus pada lampu. Terlihat kesulitan yang muncul ketika kegiatan. Akhirnya secara spontan bisa diperbaiki & ditambahkan sesuai gagasan awal tanpa peran tim lapangan (ini cukup mengecewakan dari tim lapangan).
3. Ada bagian yang seharusnya diberi tritisan atau penghalau air hujan (lihat pada gambar paling atas bagian kiri). Kelihatannya ketika di lapangan tim begitu fokus pada aspek keamanan hingga tak terpikirkan untuk memberi lebih dari sekedar tiang2 pengaman pada bagian lubang tersebut.
4. Ada gagasan yang cukup baik untuk kamar mandi yang sudah dibuat di atas kertas oleh tim tapi sayang karena tim mengulangi kesalahan 'persis' seperti yang dilakukan saya selaku pemberi tugas akhirnya gagasan itu lenyap. Padahal sudah diwanti-wanti agar kesalahan koordinasi tidak terulangi.
5. Aspek struktur & konstruksi tiang pengaman lubang tangga sangat lemah. Aspek ergonomi papan meja di rangkaian tiang itu juga kurang. Agak rendah untuk yang berdiri, terlalu tinggi untuk yang duduk di kursi.
6. Selain perhatian pada karya jadi, sangat disayangkan tim lapangan tidak peka pada peran maket. Seolah bangunan sudah jadi, maket tidak diperlukan lagi dan tinggalkan saja..
Saya amat kecewa maket acuan yang saya buat tersebut hancur.
Jika ini kuliah, sebagai pemberi tugas saya beri nilai 'C' untuk tim mengingat pada kelemahan2 di atas ditambah bahwa tidak seluruh 'misi' berhasil dituntaskan atau dijalankan.
Sebagai pengingat bisa lihat http://errikirwanwibowo.blogspot.com/2010/10/operasi-teras-atas-garasi-sketsa.html.
Catatan penutup: Laporan rutin tim lapangan sebagai wujud pertanggungjawaban terlalu panjang bercerita yang tidak perlu. Saya nyaris tidak pernah membacanya karena bertele-tele.
- Errik Irwan W -